Kamis, 07 Januari 2010

Globalisasi

Dunia kini semakin rumit dan berserabut. Jika ada dua perkataan yang dapat menggambarkan situasi yang kini sedang berkembang dalam dunia dewasa ini adalah "kekeliruann dan "kepalsuan". Apakah yang lebih mengelirukan bagi generasi pewaris jika mereka dalam suatu keadaan sedang menyaksikan kehidupan manusia yang berada di dalam kekaburan dan kesamaran untuk menentukan destinasi hidup yang sebenar? Di suatu waktu golongan muda kita diperdengarkan mengenai slogan keadilan dan kebenaran tetapi di waktu yang lain mereka menyaksikan perbuatan yang zalim dan pemalsuan di atas nama keadilan dan kebenaran itu sendiri. Sesungguhnya kekeliruan dalam pemikiran dan tanggapan terhadap erti kesejahteraan dan kemakmuran hidup telah membawa kepada krisis yang semakin kusut dan tragedi yang amat besar kepada kemanusiaan di waktu ini. Komplot dikelirukan di atas nama kebersamaan, monopoli kekayaan di atas nama pertumbuhan ekonomi, dominasi budaya di atas nama liberalisasi, penindasan golongan lemah di atas nama demokrasi, hedonisme di atas nama kebebasan individu peminggiran di atas nama urbanisasi dan penjajahan di atas nama pasaran bebas. Semua ini sedang dihidangkan kepada generasi pewaris. Dalam jangka masa panjang yang palsu jika diulangi dan diperkukuhkan dengan kenyataan yang tidak disanggah, akhirnya akan menjadi persepsi yang dianggap benar dan terus dilanjutkan serta kadangkala dipertahankan tanpa soal. Kita kerap memperkatakan sesuatu yang sering tidak kita fahami tetapi akibat dari sogokan yang bertubi-tubi melalui pelbagai media ia sudahnya diterima. Di zaman ini tidak ada ungkapan dan laungan yang paling tertonjol dan didengari dan dianggap sebagai benar oleh hampir semua pemegang kuasa dan khalayak awam melainkan Globalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar